Pembelajaran berbasis Projek (Project-based Learning/PBL)

Salah satu kunci dari terbangunnya keterampilan dan kecakapan dalam proses pendidikan adalah pembelajaran yang berbasis projek. PBL adalah model pembelajaran yang menggunakan projek atau kegiatan sebagai media. Sehingga, mahasiswa belajar melalui kasus nyata. PBL di Gitech dilakukan dalam bentuk:

Teaching Factory 

TeFa adalah model pembelajaran yang situasinya dirancang seperti layaknya praktik di dunia industri. Dengan cara ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar yang situasinya hampir tidak berbeda dengan di dunia industri. Pengajar yang terlibat di dalam prosesnya selain dosen adalah praktisi profesional.

Proyek Profesional (Konversi Nilai)

Semenjak semester III hingga semester V atau VI (bergantung program studi), mahasiswa diberikan mata kuliah yang bernama Projek Mandiri. Projek Mandiri merupakan mata kuliah praktik bernilai 2 SKS yang mana mahasiswa melakukan praktik sesuai dengan jurusan, keterampilan, dan kecakapan masing-masing. Dalam prosesnya, mahasiswa akan dibimbing oleh dosen pengampu mata kuliah yang terkait dengan projek. Ketika projek telah selesai dilakukan, hasil pekerjaan mahasiswa akan diberikan nilai sesuai dengan kualitas atau capaiannya.

Magang (Minimal 1 Tahun).

Magang merupakan mata kuliah wajib bernilai 20 SKS dalam skema MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang harus dilakukan pada semester VI dan/atau VII secara penuh. Mata kuliah ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan yang sudah diperoleh dari perkuliahan sembari memelajari hal-hal baru di ruang praktik nyata (learning by doing).

Beragam format PBL di atas merupakan salah satu upaya taut-suai (link and match) mahasiswa dengan DUDI agar setelah lulus mahasiswa siap untuk bekerja. Di dalam prosesnya, mahasiswa tidak hanya memelajari dan menginternalisasi hard skills tetapi juga soft skills.

Dosen Bauran antara Akademisi dan Praktisi

Semenjak pendiriannya, dosen yang diseleksi dan direkrut tidak hanya yang merupakan akademisi murni atau freshgraduate pascasarjana, tetapi juga yang merupakan profesional dan praktisi di bidang masing-masing.

Tujuan dari hal ini agar proses dan capaian pembelajaran bersifat aktual, relevan, dan produktif. Dengan demikian, fenomena ketidaksesuaian (mismatch) kompetensi lulusan dengan kebutuhan DUDI tidak terjadi atau setidaknya dapat direduksi secara optimal.

Studium Generale & Instruktur Praktisi

Studium Generale dan Instruktur Praktisi merupakan program lain untuk mengupayakan keterhubungan dan kesesuaian proses dan luaran pendidikan Gitech dengan kebutuhan DUDI.

Studium Generale merupakan mata kuliah yang mengundang praktisi profesional untuk mengajar dan membagi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, kecakapan, dan bahkan kebijaksanaan profesional kepada mahasiswa.

Instruktur Praktisi di sisi lain merupakan proses pembelajaran mata kuliah yang di dalamnya para profesional mengajar dan berbagi (teaching and sharing) kepada mahasiswa terkhusus untuk sisi keterampilan dan kecakapan teknis.

Kedua program ini bertujuan untuk menyediakan sajian perkuliahan yang sifatnya selalu segar dari dunia nyata sehingga mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan yang mutakhir yang berlaku di dunia profesional DUDI.